Selasa, 16 Agustus 2011

Pupuk padat organik

PUPUK ORGANIK PADAT


KANDUNGAN PUPUK
NO
PARAMETER
KADAR
SATUAN
1
N
1.0 – 1.5
%
2
P2O5
0.8 – 1.2
%
3
K2O
1.0 – 1.5
%
4
C-Organik
13  – 18
%
5
C/N
13 – 16

6
pH
6.5 – 8

7
Kadar air
25 – 30
%
8
Bahan Ikutan
Tidak terdeteksi
%
9
E. Coli   
Tidak terdeteksi
Koloni/gram
10
Salmonella sp.
Tidak terdeteksi
Koloni/gram
11
Aspergilus sp.
1.9 x 103
Koloni/gram
12
Trichoderma sp.
3 x 103
Koloni/gram
Sumber: Hasil Laboratorium Balai Penelitian Bioteknologi Perkebunan Indonesia.

KENAPA MENGGUNAKAN PUPUK ORGANIK ?
Pembangunan pertanian yang selama ini merupakan adopsi dari keajaiban revolusi hijau dengan berbasis unggulan yang mengacu pada sistem usaha tani berbasis kimia dan pestisida, secara instan telah memberikan hasil pangan dunia. Namun disisi lain menimbulkan dampak negatif yang sangat besar.  Terjadinya degradasi lahan yang diakibatkan oleh penggunaan pupuk kimia yang berlebihan sudah mencapai pada tahap yang kritis. Hal ini dapat terlihat dengan semakin tingginya kebutuhan pupuk kimia terhadap lahan sehingga untuk mencapai produktivitas yang cukup petani harus mengeluarkan biaya produksi yang semakin bertambah, sementara produksi yang dilakukan tidak mengalami peningkatan yang berarti, bahkan dilaporkan bahwa kandungan bahan organik tanah di pilau Jawa pada umumnya kurang dari 2% dan sekitar 95% lahan pertanian di indonesia mengandung lahan organik kurang dari 1%, pada hal kebutuhan minimum bahan organik untuk pertanian adalah 4-5%.
Penyediaan hara bagi tanaman dapat dilakukan dengan penambahan pupuk baik organik maupun anorganik. Pupuk anorganik dapat menyediakan hara dengan cepat, namun apabila hal ini dilakukan terus menerus akan menimbulkan kerusakan tanah dan meningkatkan kemasaman tanah, hal ini tentu saja tidak menguntungkan bagi pertanian yang berkelanjutan. Meningkatnya kemasaman tanah akan mengakibatkan ketersediaan hara dalam tanah yang semakin berkurang dan dapat mengurangi umur produktif tanaman.
Penggunaan pupuk organik sangat baik karena dapat memberikan manfaat baik bagi tanah maupun tanaman. Pupuk organik dapat menggemburkan tanah, meningkatkan sirkulasi udara dalan tanah , memperbaiki struktur dan porositas tanah, serta meningkatkan komposisi mikroorganisme tanah,  meningkatkan daya ikat tanah terhadap air, menyimpan air tanah lebih lama, dan mencegah lapisan kering pada tanah. Pupuk organik juga menyediakan unsur hara mikro bagi tanaman, memudahkan pertumbuhan akar tanaman, mencegah beberapa penyakit akar, dan dapat menghemat pemakaian pupuk kimia.
Bahan organik memiliki peran penting dalam menentukan kemampuan tanah untuk mendukung tanaman, sehingga jika kadar bahan organik tanah menurun, kemampuan tanah dalam mendukung produktivitas tanaman juga menurun. Pupuk organik dengan kandungan C-Organik yang tinggi (>12%) akan mampu meningkatkan kandungan bahan organik tanah yang akan meningkatkan kualitas fisik, kimia, dan biologi tanah dan berdampak pada peningkatan produktivitas tanaman.

KUALITAS PUPUK ORGANIK INI !




Pupuk organik ini, yang diolah dari bahan baku sampah organik yang diproses secara fermentasi dengan suhu, kelembapan, dan udara dikontrol. Pupuk organik ini selain dapat memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah, juga mampu membantu meningkatkan pertumbuhan tanaman, produksi tanaman, serta meningkatkan kualitas produk tanaman. Secara umum fungsi pupuk organik ini sebagai berikut:
1.       Berpengaruh langsung maupun tidak langsung terhadap ketersediaan hara. Bahan organik secara langsung  merupakan sumber hara N, P, K, unsur mikro maupun unsur hara esensial lainnya. Secara tidak langsung bahan organik membantu menyediakan unsur hara N melalui fiksasi N2 dengan cara menyediakan energi bagi bakteri penambat N2, membebaskan fosfat yang difiksasi secara kimiawi maupun biologi dan menyebabkan pengkhelatan unsur mikro sehingga tidak mudah hilang dari zona perakaran.
2.       Membentuk agregat tanah yang lebih baik dan memantapkan agregat yang telah terbentuk sehingga aerasi, permeabilitas dan infiltrasi menjadi lebih baik. Akibatnya adalah daya tahan tanah terhadap erosi akan meningkat.
  1.        Meningkatkan retensi air yang dibutuhkan bagi pertumbuhan tanaman.
  2.        Meningkatkan retensi unsur hara melalui peningkatan muatan di dalam tanah.
  3.        Mengimmobilisasi senyawa antropogenik maupun logam berat yang masuk ke dalam tanah.
  4.        Meningkatkan kapasitas sangga tanah
  5.        Meningkatkan suhu tanah
  6.        Mensuplai energi bagi organisme tanah
  7.        Meningkatkan organisme saprofit dan menekan organisme parasit bagi tanaman.
ATURAN PEMAKAIAN PUPUK
1.      Diaplikasikan sebagai pupuk dasar,
2.    Untuk tanaman padi:
  • Sebarkan pupuk, sebelum pembajakan tanah.
  • Lakukan pembajakan.
  • Alirkan air secukupnya.
  • Lakukan penanaman minimal 1 hari setelah pembajakan.
  • Untuk pemakaian pertama sampai ketiga gunakan 3 ton pupuk per hektar arel.
  • Untuk pemakaian keempat cukup menggunakan 1-2 ton pupuk per hektar areal.
 3.   Untuk tanaman cabe:
  • Lubang dengan diameter 10-13 cm, kedalaman 15-20 cm.
  • Masukkan campuran pupuk dan tanah secukupnya kedalam lubang.
  • Lakukan penyiraman, biarkan 1 hari.
  • Lakukan penanaman pohon cabe kedalam lubang.
  • Tutup bagian atas dengan tanah biasa setebal 2-5 cm.
  • 150-250 gram pupuk per pohon.
 4.   Untuk tanaman kakao baru tanam:
  • Lubang dengan ukuran diameter 20-30 cm.
  • Masukkan campuran pupuk dan tanah secukupnya ke dalam lubang.
  • Lakukan penyiraman, biarkan 1 hari.
  • Lakukan penanaman pohon kakao ke dalam lubang.
  • Tutup bagian atas setebal 5-10 cm dengan tanah biasa.
  • 1,5-2 kg per pohon.
 5.   Untuk tanaman kakao besar:
  • Gali lubang keliling pohon bentuk parit/saluran sedalam 30-50 cm dengan galian jarak 40-60 cm dri pohon.
  • Masukkan campuran pupuk dengan tanah secukupnya.
  • Lakukan penyiraman, dan tutup lubang dengan tanah biasa setebal 5-10 cm.
  • 3-4 kg perpohon.

CONTACT PERSON
081 331 539 937  (PAULIN)
email: paulin_na@yahoo.com
           paulin_na@telkomsel.blackberry.com